I
PROUD BEING MUSLIMAH
Bismillahirrahmanirrahiim...............
Tulisan
ini saya dedikasikan untuk diri saya sendiri, ibu, adik perempuan,
sahabat-sahabat perempuan dan para muslimah.
Seperti biasanya,
ketika para pembaca membaca artikel dari blog saya, saya harap untuk menetralkan
hati dan pikirannya terlebih dahulu, karena saya adalah seorang manusia yang
terkadang mengenyampingkan ketelitian dan kedetailan dari beberapa informasi
yang saya cantumkan, tapi In syaa Allah saya akan berusaha mencatumkan
referensi-referensi yang falid, jadi jika ada yang hendak berkomentar dan
mengkritisi tulisan-tulisan di dalam blog ini, silahkan................saya
sangat senang sekali :)
Mengapa
kali ini saya mengambil tema terkait muslimah yang memiliki kaitan erat dengan
perempuan?
Alasan
paling utama adalah karena saya seorang wanita muslimah
Alsan
kedua adalah karena di dalam rumah saya terdapat empat orang manusia yang didominasi
oleh tiga orang perempuan dan satu orang laki-laki
Alasan
yang selanjutnya adalah karena di dunia ini hanya terdapat dua jenis manusia
yaitu laki-laki dan perempuan, ingat ya....hanya dua jenis tidak ada
tambahannya lagi karena kromosom yang ada adalah XX untuk perempuan dan XY
untuk laki-laki walaupun ada beberapa oknum yang menjadikan istilah XX dan XY
ini sebagai bentuk pembenaran adanya jiwa perempuan di dalam tubuh laki-laki
atau sebaliknya akibat dari kesalahan dalam proses fertilisasi (pemisahan),
hem..............sebenarnya tentang ini seru untuk kita diskusikan bersama,
lain kali ya guys.........:) sekarang kita fokus dengan kata muslimah dahulu
otceh :)
Muslimah
= wanita = perempuan
Rasanya
sungguh sangat bersyukur saya dilahirkan di tahun Hijriah yang mana Allah SWT
sudah mengutus Rasulullah dalam menyampaikan ajaran islam,
hem...............tidak terbayangkan jika memang saya harus lahir dijaman sebelum
hijriah yang hakekatnya perempuan ditempatkan di tempat yang paling rendah
bahkan keberadaannya pun tidak diinginkan sehingga menjadi suatu hal yang biasa
untuk dikubur hidup-hidup
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi
kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan
dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan
buruknya berita yang disampaikan kepadanya, apakah dia akan memeliharanya dengan
menanggung kehinaan ataukah menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup).
Ketauhilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu” (QS. An-Nahl:
58-59)
Jelas
sudah ayat diatas memaparkan bagaimana kondisi wanita dijaman jahiliyah, tak
jarang bahkan hampir seluruh ayah mengubur hidup-hidup anak perempuannya karena
yang mereka inginkan adalah anak laki-laki. Islam datang dengan ajaran yang
sempurna, yang mengajarkan segala halnya dengan sangat detail, terutama terkait
muslimah, bagaimana kedudukan seorang muslimah, bagaimana seharusnya muslimah
berperilaku dan diperilakukan, bagaimana identitas seorang muslimah, serta hal
lainnya yang hingga akhirnya kita mengenal wanita-wanita muslimah seperti
Khadijah, wanita mulia yang dengan sangat setianya mendampingi rasulullah dalam
berdakwah menggunakan jiwa dan hartanya,.Aisyah seorang wanita cerdas yang Sang
Kuasa takdirkan mendampingi rasulullah hingga akhirnya ia menjadi perawi hadist
wanita yang sangat jelas menjelaskan kebiasaan rasulullah dalam sunnah-sunnah
rasulullah. Fatimah az-Zahra, seorang wanita sholeha yang merupakan anak dari seorang
pemimpin umat muslim di seluruh bagian bumi namun dikenal dengan kesabaran dan
kesederhanaannya.
Lalu
dijaman sekarang masih ada ga sih kebiasaan-kebiasaan di atas?
Mungkin
kebiasaan untuk mengubur anak perempuan hidup-hidup sudah tidak ada lagi, tapi
untuk sebuah kekecewaan mendapatkan anak perempuan dalam sebuah proses
kelahiran masih sering terlihat. Masih banyak beberapa diantara ayah dan
mungkin ibu yang menginginkan anak laki-laki dalam kelahiran pertama bahkan tak
jarang dikelahiran-kelahiran selanjutnya. Karena kulik punya kulik, ternyata
ayah saya juga dulu sempat memiliki keinginan mempunyai anak pertama yang
berjenis kelamin laki-laki hehehe, tapi tenang saja, saya sangat diterima
dikeluarga besar #loh curhat hihihi
Yuk kita
tengok apa sih yang menentukan jenis kelamin seorang bayi
Yang pasti
dan yang paling utama sudah tentu karena memang Kuasa Allah swt yang menentukan
seorang bayi lahir berjenis kelamin laki-laki atau perempuan
Tapi
tidak ada salahnya kan klo kita membahas secara sains penentu dari jenis
kelamin seorang manusia, agar seorang suami tidak menuntut jenis kelamin
tertentu anaknya pada istrinya, agar seorang ibu tidak kecewa mendengar
tangisan pertama bayinya dan agar seorang mertua tidak terdiam melihat wajah
cucunya yang lahir dengan jenis kelamin yang tidak diinginkan, hehe sinetron
banget ya.................. Tapi intinya supaya kita lebih legowo ya :)
Dalam
bidang sains saya rasa kita semua sudah tahu bahwa terdapat kromosom X dan Y
Perempuan
= XX
Laki-laki
= XY
Lalu
ketika proses pembuahan, akan terjadi pemisahan dari masing-masing kromosom di
dalam tubuh individu
Perempuan
= XX ketika proses pemisahan hanya akan
menurunkan “X”
Laki-laki
= XY ketika proses pemisahan memiliki
kemungkinan menurunkan “X” dan “Y”
Setelah proses
pemisahan berlalu, proses selanjunya adalah proses pembuahan dan penggabungan,
sebelum kita bahas lebih dalam terkait proses pembuahan, saya akan sampaikan
bahwa saya akan menggunakan istilah-istilah sains ya :)
Seperti yang telah kita ketahui bahwa seorang
perempuan memiliki ovum dan laki-laki memiliki sperma. Secara sederhananya kita
bisa mengatakan bahwa ovum yang dimiliki seorang perempuan memiliki sifat “X”
sedangkan sperma yang dimiliki seorang laki-laki ada dua jenis yaitu “X” dan “Y”,
sifat dari jenis sperma berbeda, sperma X memiliki sifat lebih bulat dan 3%
lebih besar dari sperma Y namun lebih lambat bergerak sedangkan sperma Y
memiliki sifat lebih kecil dan pendek namun lebih cepat bergerak, bagaiamana perjuangan sebuah sperma bertemu
dengan ovum? Silahkan tengok tulisan yang lain dalam blog ini yang berjudul “belajar
dari sperma” :)
Nah...
balik lagi nih..... ovum memiliki sifat X, jika yang berhasil membuahi ovum
adalah sperma X berarti anak yang akan lahir adalah anak perempuan karena X
(ovum) bertemu dengan X (sperma) sehingga menjadi “XX” = perempuan. Lalu jika
yang berhasil membuahi ovum adalah sperma Y berarti yang akan bersatu adalah X
dari ovum dan Y dari sperma sehingga menjadi “XY”= laki-laki
So...........
sudah jelaskan, bahwa yang dominan membawa jenis kelamin laki-laki atau
perempuan adalah seorang Ayah yang memiliki kromosom XY, jadi
Ayah...............kau lah penentu jenis kelamin anak-anak mu,
but............. jangan salah sangka
dulu, penentu utama tetap Allah SWT ya.... Ia yang menentukan sperma jenis mana yang menang
mendatangi ovum, sperma “X” atau “Y”.
Dan untuk Bunda.............. kau adalah pemilik setia kromosom X yang setelah
terjadi pembuahan menjadi XX atau XY
lakan tertanam pada dinding rahim yang sangat kokoh, nah disinilah peran besar
seorang Bunda dimulai, sembilan bulan bahkan tak jarang lebih dari itu akan
mengandung anaknya, kemudian proses kelahiran yang diibaratkan sakitnya terasa ribuan
tulang patah walaupun mungkin saat ini sudah terdapat jalur kelahiran caesar
yang mengurangi rasa sakit dibandingkan dengan kelahiran normal
Kelahiran
caesar dan normal, masing-masing wanita memiliki kecenderungan sendiri dalam
prosesnya, ada yang lebih memilih caesar untuk mempermudah proses kelahiran,
ada yang memilih normal untuk dapat merasakan perjuangan syahid dan tak jarang
juga menginginkan kelahiran normal namun harus melewati proses caesar karena
rujukan medis. Belum lama ini saya mendapatkan ilmu yang sangat penting dari
seorang bunda yang bercerita bahwa dari proses kelahiran ketiga anaknya ia
selalu melalui proses caesar, ia mengatakan bahwa keterikatan antara dirinya
dengan anak-anaknya tidak sekuat seperti keterikatan temannya dengan anak-anak
temannya, ia menjelaskan ternyata proses normal akan memberikan arti tersendiri
bagi seorang bunda karena ia merasakan rasa sakit dan perjuangan yang sangat
mendalam terlebih ternyata proses normal juga menentukan kondisi anak-anak
kelask, Tapi ga jarang juga sih bunda yang melahirkan secara caesar memiliki
keterikatan yang cukup kuat dengan anak-anaknya
Bersyukur
maka Allah swt akan menambah kenikmatan. Bayi yang lahir di dunia ini laki-laki
atau perempuan sama saja. Bayi laki-laki kelak akan menjadi pemimpin dan bayi
perempuan kelak akan menjadi madrasahnya para pemimpin, jadi sama-sama
menciptakan pemimpin bukan :)
Judulnya
muslimah kenapa bahas laki-laki juga?
Hehehe
Tunggu “I
proud being muslimah part 2” ya
Referensi
Al-Qur’an
Syaikh
Muhammad Al-Utsaimin dalam Shahih Fiqih Wanita
R.
Gunawan Susilowarni dalam Biologi untuk SMA/MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar