Selasa, 14 Februari 2017

I PROUD BEING MUSLIMAH part 1



I PROUD BEING MUSLIMAH
Bismillahirrahmanirrahiim...............

Tulisan ini saya dedikasikan untuk diri saya sendiri, ibu, adik perempuan, sahabat-sahabat perempuan dan para muslimah.
Seperti biasanya, ketika para pembaca membaca artikel dari blog saya, saya harap untuk menetralkan hati dan pikirannya terlebih dahulu, karena saya adalah seorang manusia yang terkadang mengenyampingkan ketelitian dan kedetailan dari beberapa informasi yang saya cantumkan, tapi In syaa Allah saya akan berusaha mencatumkan referensi-referensi yang falid, jadi jika ada yang hendak berkomentar dan mengkritisi tulisan-tulisan di dalam blog ini, silahkan................saya sangat senang sekali :)

Mengapa kali ini saya mengambil tema terkait muslimah yang memiliki kaitan erat dengan perempuan?
Alasan paling utama adalah karena saya seorang wanita muslimah
Alsan kedua adalah karena di dalam rumah saya terdapat empat orang manusia yang didominasi oleh tiga orang perempuan dan satu orang laki-laki
Alasan yang selanjutnya adalah karena di dunia ini hanya terdapat dua jenis manusia yaitu laki-laki dan perempuan, ingat ya....hanya dua jenis tidak ada tambahannya lagi karena kromosom yang ada adalah XX untuk perempuan dan XY untuk laki-laki walaupun ada beberapa oknum yang menjadikan istilah XX dan XY ini sebagai bentuk pembenaran adanya jiwa perempuan di dalam tubuh laki-laki atau sebaliknya akibat dari kesalahan dalam proses fertilisasi (pemisahan), hem..............sebenarnya tentang ini seru untuk kita diskusikan bersama, lain kali ya guys.........:) sekarang kita fokus dengan kata muslimah dahulu otceh :)

Muslimah = wanita = perempuan
Rasanya sungguh sangat bersyukur saya dilahirkan di tahun Hijriah yang mana Allah SWT sudah mengutus Rasulullah dalam menyampaikan ajaran islam, hem...............tidak terbayangkan jika memang saya harus lahir dijaman sebelum hijriah yang hakekatnya perempuan ditempatkan di tempat yang paling rendah bahkan keberadaannya pun tidak diinginkan sehingga menjadi suatu hal yang biasa untuk dikubur hidup-hidup

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya, apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup). Ketauhilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu” (QS. An-Nahl: 58-59)

Jelas sudah ayat diatas memaparkan bagaimana kondisi wanita dijaman jahiliyah, tak jarang bahkan hampir seluruh ayah mengubur hidup-hidup anak perempuannya karena yang mereka inginkan adalah anak laki-laki. Islam datang dengan ajaran yang sempurna, yang mengajarkan segala halnya dengan sangat detail, terutama terkait muslimah, bagaimana kedudukan seorang muslimah, bagaimana seharusnya muslimah berperilaku dan diperilakukan, bagaimana identitas seorang muslimah, serta hal lainnya yang hingga akhirnya kita mengenal wanita-wanita muslimah seperti Khadijah, wanita mulia yang dengan sangat setianya mendampingi rasulullah dalam berdakwah menggunakan jiwa dan hartanya,.Aisyah seorang wanita cerdas yang Sang Kuasa takdirkan mendampingi rasulullah hingga akhirnya ia menjadi perawi hadist wanita yang sangat jelas menjelaskan kebiasaan rasulullah dalam sunnah-sunnah rasulullah. Fatimah az-Zahra, seorang wanita sholeha yang merupakan anak dari seorang pemimpin umat muslim di seluruh bagian bumi namun dikenal dengan kesabaran dan kesederhanaannya.

Lalu dijaman sekarang masih ada ga sih kebiasaan-kebiasaan di atas?
Mungkin kebiasaan untuk mengubur anak perempuan hidup-hidup sudah tidak ada lagi, tapi untuk sebuah kekecewaan mendapatkan anak perempuan dalam sebuah proses kelahiran masih sering terlihat. Masih banyak beberapa diantara ayah dan mungkin ibu yang menginginkan anak laki-laki dalam kelahiran pertama bahkan tak jarang dikelahiran-kelahiran selanjutnya. Karena kulik punya kulik, ternyata ayah saya juga dulu sempat memiliki keinginan mempunyai anak pertama yang berjenis kelamin laki-laki hehehe, tapi tenang saja, saya sangat diterima dikeluarga besar #loh curhat hihihi

Yuk kita tengok apa sih yang menentukan jenis kelamin seorang bayi
Yang pasti dan yang paling utama sudah tentu karena memang Kuasa Allah swt yang menentukan seorang bayi lahir berjenis kelamin laki-laki atau perempuan
Tapi tidak ada salahnya kan klo kita membahas secara sains penentu dari jenis kelamin seorang manusia, agar seorang suami tidak menuntut jenis kelamin tertentu anaknya pada istrinya, agar seorang ibu tidak kecewa mendengar tangisan pertama bayinya dan agar seorang mertua tidak terdiam melihat wajah cucunya yang lahir dengan jenis kelamin yang tidak diinginkan, hehe sinetron banget ya.................. Tapi intinya supaya kita lebih legowo ya :)

Dalam bidang sains saya rasa kita semua sudah tahu bahwa terdapat kromosom X dan Y
Perempuan = XX
Laki-laki = XY
Lalu ketika proses pembuahan, akan terjadi pemisahan dari masing-masing kromosom di dalam tubuh individu

Perempuan = XX            ketika proses pemisahan hanya akan menurunkan  “X”
Laki-laki = XY                ketika proses pemisahan memiliki kemungkinan menurunkan “X” dan “Y”

Setelah proses pemisahan berlalu, proses selanjunya adalah proses pembuahan dan penggabungan, sebelum kita bahas lebih dalam terkait proses pembuahan, saya akan sampaikan bahwa saya akan menggunakan istilah-istilah sains ya :)
 Seperti yang telah kita ketahui bahwa seorang perempuan memiliki ovum dan laki-laki memiliki sperma. Secara sederhananya kita bisa mengatakan bahwa ovum yang dimiliki seorang perempuan memiliki sifat “X” sedangkan sperma yang dimiliki seorang laki-laki ada dua jenis yaitu “X” dan “Y”, sifat dari jenis sperma berbeda, sperma X memiliki sifat lebih bulat dan 3% lebih besar dari sperma Y namun lebih lambat bergerak sedangkan sperma Y memiliki sifat lebih kecil dan pendek namun lebih cepat bergerak,  bagaiamana perjuangan sebuah sperma bertemu dengan ovum? Silahkan tengok tulisan yang lain dalam blog ini yang berjudul “belajar dari sperma” :)

Nah... balik lagi nih..... ovum memiliki sifat X, jika yang berhasil membuahi ovum adalah sperma X berarti anak yang akan lahir adalah anak perempuan karena X (ovum) bertemu dengan X (sperma) sehingga menjadi “XX” = perempuan. Lalu jika yang berhasil membuahi ovum adalah sperma Y berarti yang akan bersatu adalah X dari ovum dan Y dari sperma sehingga menjadi “XY”= laki-laki

So........... sudah jelaskan, bahwa yang dominan membawa jenis kelamin laki-laki atau perempuan adalah seorang Ayah yang memiliki kromosom XY, jadi Ayah...............kau lah penentu jenis kelamin anak-anak mu, but.............  jangan salah sangka dulu, penentu utama tetap Allah SWT ya.... Ia yang  menentukan sperma jenis mana yang menang mendatangi ovum, sperma  “X” atau “Y”. Dan untuk Bunda.............. kau adalah pemilik setia kromosom X yang setelah terjadi pembuahan  menjadi XX atau XY lakan tertanam pada dinding rahim yang sangat kokoh, nah disinilah peran besar seorang Bunda dimulai, sembilan bulan bahkan tak jarang lebih dari itu akan mengandung anaknya, kemudian proses kelahiran yang diibaratkan sakitnya terasa ribuan tulang patah walaupun mungkin saat ini sudah terdapat jalur kelahiran caesar yang mengurangi rasa sakit dibandingkan dengan kelahiran normal

Kelahiran caesar dan normal, masing-masing wanita memiliki kecenderungan sendiri dalam prosesnya, ada yang lebih memilih caesar untuk mempermudah proses kelahiran, ada yang memilih normal untuk dapat merasakan perjuangan syahid dan tak jarang juga menginginkan kelahiran normal namun harus melewati proses caesar karena rujukan medis. Belum lama ini saya mendapatkan ilmu yang sangat penting dari seorang bunda yang bercerita bahwa dari proses kelahiran ketiga anaknya ia selalu melalui proses caesar, ia mengatakan bahwa keterikatan antara dirinya dengan anak-anaknya tidak sekuat seperti keterikatan temannya dengan anak-anak temannya, ia menjelaskan ternyata proses normal akan memberikan arti tersendiri bagi seorang bunda karena ia merasakan rasa sakit dan perjuangan yang sangat mendalam terlebih ternyata proses normal juga menentukan kondisi anak-anak kelask, Tapi ga jarang juga sih bunda yang melahirkan secara caesar memiliki keterikatan yang cukup kuat dengan anak-anaknya

Bersyukur maka Allah swt akan menambah kenikmatan. Bayi yang lahir di dunia ini laki-laki atau perempuan sama saja. Bayi laki-laki kelak akan menjadi pemimpin dan bayi perempuan kelak akan menjadi madrasahnya para pemimpin, jadi sama-sama menciptakan pemimpin bukan :)

Judulnya muslimah kenapa bahas laki-laki juga?
Hehehe
Tunggu “I proud being muslimah part 2” ya

Referensi
Al-Qur’an
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin dalam Shahih Fiqih Wanita
R. Gunawan Susilowarni dalam Biologi untuk SMA/MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar