Minggu, 26 Februari 2017

URGENSI SERTIFIKASI HALAL PADA MAKANAN DAN MINUMAN



URGENSI SERTIFIKASI HALAL PADA MAKANAN DAN MINUMAN

Bismillahirahmanirrahiim.............
Tulisan ini full saya ambil dari sebuah seminar yang saya ikuti beberapa bulan yang lalu, mengapa saya menuliskan artikel ini sekarang? Karena belum lama ini saya baru saja diberikan sebuah makanan oleh salah satu siswa, berawal dari rasa penasaran melihat anak-anak sangat lahap memakan makanan yang satu ini, membuat saya khilaf untuk mengecek terlebih dahulu apakah makanan tersebut bersertifikasi halal atau tidak pada kemasannya, dan ternyata........................ ketika makanan tersebut tinggal seperdelapan, saya mencoba mencari label halal dikemasannya dan hasilnya adalah nihil, tidak saya temukan label halal...................

Sebagai seorang muslim, memilih makanan halal adalah sebuah kewajiban yang harus dijalani, karena ini adalah perintah yang pastinya terdapat banyak kemanfaatan ketika kita melaksanakannya

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” QS: Al-Baqarah:168

Sebagian besar manusia melalikan perintah ini, bahkan saya sendiri juga sering khilaf, tapi bismillah, semoga tulisan yang saya buat ini mampu menjadi tameng tersendiri bagi saya dalam memilih setiap makanan dan minuman yang saya masukan ke dalam tubuh saya.

Mengapa memperhatikan label halal pada makanan dan minuman itu sangat penting?
Kemajuan teknologi mengungkap hal-hal yang belum diketahui sebelumnya, saya akan coba bahas dua zat yang sangat familiar digunakan dalam memproduksi makanan dan minuman

A.      Air mineral kemasan
Kadang kita menganggap remeh air mineral kemasan yang kita beli di supermarket atau warung-warung terdekat, we say “ah............ ini kan Cuma air, memang mau dicampur apa lagi?”
Wait........................ coba yuk kita cermati bersama, air mineral kemasan sebelum sampai ke tangan kita telah melewati proses penjernihan (pemfilteran) dimana media yang digunakan untuk menjernihkannya adalah karbon aktif atau yang biasa kita sebut arang. Karbon aktif adalah arang yang diaktifkan dengan cara dipanaskan di dalam oven pada suhu tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Sebenarnya terdapat beberapa media yang dapat digunakan dalam penjernihan air, diantaaranya adalah zeolit (batu2 berwarna biru kehijauan yang biasa digunakan di aquarium) bahkan batu kerikil pun dapat memfilter air, hanya saja tingkat kemurniannya berbeda-beda, air yang difilter menggunakan karbon aktif lebih jernih dan bersih dibandingkan memfilternya menggunakan zeolit atau kerili, saya dan sahabat-sahabt perjuangan telah membuktikannya dilaboratorium kimia saat kuliah dahulu.

Lalu ada apa dengan karbon aktif?
Umumnya kita mengetahui bahwa karbon aktif (arang) berasal dari tumbuhan, namun pada kenyataannya tidak, saat ini karbon aktif dapat dibuat dari tulang-tulang hewan dan sebuah cairan yang difilter menggunakan karbon aktif yang berasal dari hewan hasilnya lebih jernih jika dibandingkan karbon aktif yang berasal dari tumbuhan, sehingga banyak produsen yang menggunakan karbon aktif ini

So apa hubungannya dengan kehalalan??
Ok kita bahas menggunakan pertanyaan-pertanyaan ya guys
Apakah tulang yang berasal dari hewan – hewan yang haram akan bersifat halal, babi contohnya?
Apakah tulang yang berasal dari hewan yang disembelih tanpa menyebut namaNya akan bersifat halal? :)
Jadi.... yuk kita lebih selektif lagi

B.      Aga-agar atau jelly
Makanan yang satu ini sangat nikmat jika disajikan dalam keadaan dingin, hem..... yummy.....rasanya yang kenyal menjadikan makanan tersebut memiliki ciri khas tersendiri, namun sudah tahu kah kita dari mana rasa kekenyalan itu berasal? Rasa kenyal itu berasal dari sebuah senyawa yang bernama gelatin. Yup gelatin, gelatin adalah sebuah zat yang berfungsi sebagai pengemulsi dan pengenyal
Dari mana gelatin berasal?
Umumnya gelatin berasal dari tumbuh-tumbuhan, namun ternyata gelatin juga banyak terdapat pada kulit hewan, dan banyak produsen nakal yang tidak bertanggung jawab menggunakan gelatin yang berasal dari hewan sebagai salah satu bahan tambahan pada produknya. Sebenarnya sih sah-sah saja jika seorang produsen menggunakan gelatin yang berasal dari kulit hewan selama hewan yang digunakan adalah hewan yang halal untuk dikonsumsi dan juga menyebut namaNya
Lalu bagaimana dengan pertanyaan yang sama dengan poin sebelumnya?
Apakah kulit yang berasal dari hewan – hewan yang haram akan bersifat halal, babi contohnya?
Apakah kulit yang berasal dari hewan yang disembelih tanpa menyebut namaNya akan bersifat halal? :)
Yuk ah..... lebih bijak lagi :)

Indonesia merupakan negeri yang sebagian besar penduduknya adalah beragama muslim, sehingga kita akan lebih mudah menemukan makanan dan minuman halal di Indonesia, ditambah lagi saat ini terdapat sebuah lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab memberikan label halal pada makanan, minuman, obat-obatan dan kesehatan yaitu LPPOM-MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan,  dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia ) Lembaga ini adalah lembaga yang saling bersinergi dalam memberikan label halal pada produk-produk yang ditentukan, di dalamnya terdapat bagian pemeriksa segi teknik dilaboratorium (LPPOM) yang hasil pemeriksaannya dikaji secara agama oleh MUI apakah masuk ke dalam kategori halal atau tidak, jadi lembaga ini tidak sembarangan kerja loh,,,,,,,, waktu itu dijelaskan bahwa dalam proses pemeriksaan sebuah makanan dibutuhkan waktu yang cukup lama karena terkait proses dilaboratorium dan pengkajian agamanya. Jadi lebih mudah kan memilih makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh kita. 

Biaya yang harus dikeluarkan produsen untuk mendapatkan sertifikasi halal pada produknya juga tidak murah loh, hal ini biasanya terkait dengan biaya penganalisisan di laboratorium yang menggunakan zat-zat pendukung yang tidak murah juga, ditambah dengan masa expired sertifikasi halal pada makanan atau minuman, biasanya expaired sertifkikasi halal dari sebuah produk bertahan selama 2 tahun (klo ga salah ya hehehe) makanya tidak jarang kita sering mendengar makanan yang sebelumnya bersertifikasi halal tiba-tiba tidak bersertifikasi kembali, nah itu bisa dimungkinkan karena pihak produsen tidak mengupdate sertifikasi kehalalan produknya. Hem..... kenapa ada jangka waktu expaired sertifikasi halal pada makanan? Alasannya adalah untuk menghindari kecurangan para produsen yang bisa saja pada awal produksi menggunakan bahan-bahan halal namun lama kelamaan mengganti salah satu komponen produknya menggunakan zat yang haram
Jadi.....yuk lebih cermat dalam memilih makanan :)

Kita sedikit bahas yang lain yuk, tapi masih berhubungan dengan makanan
Apa yang ada dibenak kalian jika kalian membaca tulisan “DILARANG MEMBAWA MAKANAN DAN MINUMAN DARI LUAR”
Hayo apa????? Hehehe

Jujur, saya sendiri sebelum mengikuti seminar ini sempat suudzon sama tempat makan yang diluarnya terpampang tulisan di atas, mikir............. “hem... mungkin pihak tempat makan pingin kita beli nya di tempat nya saja”

But, yuk kita coba Husnudzon:)
Kulik punya kulik, ternyata tempat makan yang di depannya terpampang kalimat “DILARANG MEMBAWA MAKANAN DAN MINUMAN DARI LUAR”  sebagian besar adalah tempat makan yang sudah bersertifikasi halal, dan mengapa mereka menuliskan kalimat tersebut?
Jawabannya adalah agar makanan yang masuk di dalam tempat makanannya tidak bercampur dengan makanan yang haram, bisa sajakan konsumen dari luar membawa makanan tidak halal ke dalam tempatnya seperti halnya daging babi atau alkohol, lalu mereka meletakan daging tersebut pada wadah si produsen, sehingga otomatis wadah tersebut sudah tercemar dengan barang yang haram, dan seperti yang kita ketahui bahwa cara untuk mensucikan benda yang terkena najis besar adalah membasuhnya sebanyak 7 kali dan salah satunya adalah dengan tanah. Masalahnya adalah, iya klo pegawai tempat makan tersebut engeh, klo ga? Berarti di wadah tersebut masih menempel zat-zat yang haram dong?????

Kita adalah apa yang kita makan
Kita dimasa yang akan datang adalah apa yang kita makan
Karena hidup itu bukan untuk makan melainkan makan untuk hidup, jadi.... yuk kita pilih-pilih

Sumber
Al-Qur’an
Bapak dosen Adi Riyadhi, M.Si

URGENSI SERTIFIKASI HALAL PADA MAKANAN DAN MINUMAN



URGENSI SERTIFIKASI HALAL PADA MAKANAN DAN MINUMAN

Bismillahirahmanirrahiim.............
Tulisan ini full saya ambil dari sebuah seminar yang saya ikuti beberapa bulan yang lalu, mengapa saya menuliskan artikel ini sekarang? Karena belum lama ini saya baru saja diberikan sebuah makanan oleh salah satu siswa, berawal dari rasa penasaran melihat anak-anak sangat lahap memakan makanan yang satu ini, membuat saya khilaf untuk mengecek terlebih dahulu apakah makanan tersebut bersertifikasi halal atau tidak pada kemasannya, dan ternyata........................ ketika makanan tersebut tinggal seperdelapan, saya mencoba mencari label halal dikemasannya dan hasilnya adalah nihil, tidak saya temukan label halal...................

Sebagai seorang muslim, memilih makanan halal adalah sebuah kewajiban yang harus dijalani, karena ini adalah perintah yang pastinya terdapat banyak kemanfaatan ketika kita melaksanakannya

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” QS: Al-Baqarah:168

Sebagian besar manusia melalikan perintah ini, bahkan saya sendiri juga sering khilaf, tapi bismillah, semoga tulisan yang saya buat ini mampu menjadi tameng tersendiri bagi saya dalam memilih setiap makanan dan minuman yang saya masukan ke dalam tubuh saya.

Mengapa memperhatikan label halal pada makanan dan minuman itu sangat penting?
Kemajuan teknologi mengungkap hal-hal yang belum diketahui sebelumnya, saya akan coba bahas dua zat yang sangat familiar digunakan dalam memproduksi makanan dan minuman

A.      Air mineral kemasan
Kadang kita menganggap remeh air mineral kemasan yang kita beli di supermarket atau warung-warung terdekat, we say “ah............ ini kan Cuma air, memang mau dicampur apa lagi?”
Wait........................ coba yuk kita cermati bersama, air mineral kemasan sebelum sampai ke tangan kita telah melewati proses penjernihan (pemfilteran) dimana media yang digunakan untuk menjernihkannya adalah karbon aktif atau yang biasa kita sebut arang. Karbon aktif adalah arang yang diaktifkan dengan cara dipanaskan di dalam oven pada suhu tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Sebenarnya terdapat beberapa media yang dapat digunakan dalam penjernihan air, diantaaranya adalah zeolit (batu2 berwarna biru kehijauan yang biasa digunakan di aquarium) bahkan batu kerikil pun dapat memfilter air, hanya saja tingkat kemurniannya berbeda-beda, air yang difilter menggunakan karbon aktif lebih jernih dan bersih dibandingkan memfilternya menggunakan zeolit atau kerili, saya dan sahabat-sahabt perjuangan telah membuktikannya dilaboratorium kimia saat kuliah dahulu.

Lalu ada apa dengan karbon aktif?
Umumnya kita mengetahui bahwa karbon aktif (arang) berasal dari tumbuhan, namun pada kenyataannya tidak, saat ini karbon aktif dapat dibuat dari tulang-tulang hewan dan sebuah cairan yang difilter menggunakan karbon aktif yang berasal dari hewan hasilnya lebih jernih jika dibandingkan karbon aktif yang berasal dari tumbuhan, sehingga banyak produsen yang menggunakan karbon aktif ini

So apa hubungannya dengan kehalalan??
Ok kita bahas menggunakan pertanyaan-pertanyaan ya guys
Apakah tulang yang berasal dari hewan – hewan yang haram akan bersifat halal, babi contohnya?
Apakah tulang yang berasal dari hewan yang disembelih tanpa menyebut namaNya akan bersifat halal? :)
Jadi.... yuk kita lebih selektif lagi

B.      Aga-agar atau jelly
Makanan yang satu ini sangat nikmat jika disajikan dalam keadaan dingin, hem..... yummy.....rasanya yang kenyal menjadikan makanan tersebut memiliki ciri khas tersendiri, namun sudah tahu kah kita dari mana rasa kekenyalan itu berasal? Rasa kenyal itu berasal dari sebuah senyawa yang bernama gelatin. Yup gelatin, gelatin adalah sebuah zat yang berfungsi sebagai pengemulsi dan pengenyal
Dari mana gelatin berasal?
Umumnya gelatin berasal dari tumbuh-tumbuhan, namun ternyata gelatin juga banyak terdapat pada kulit hewan, dan banyak produsen nakal yang tidak bertanggung jawab menggunakan gelatin yang berasal dari hewan sebagai salah satu bahan tambahan pada produknya. Sebenarnya sih sah-sah saja jika seorang produsen menggunakan gelatin yang berasal dari kulit hewan selama hewan yang digunakan adalah hewan yang halal untuk dikonsumsi dan juga menyebut namaNya
Lalu bagaimana dengan pertanyaan yang sama dengan poin sebelumnya?
Apakah kulit yang berasal dari hewan – hewan yang haram akan bersifat halal, babi contohnya?
Apakah kulit yang berasal dari hewan yang disembelih tanpa menyebut namaNya akan bersifat halal? :)
Yuk ah..... lebih bijak lagi :)

Indonesia merupakan negeri yang sebagian besar penduduknya adalah beragama muslim, sehingga kita akan lebih mudah menemukan makanan dan minuman halal di Indonesia, ditambah lagi saat ini terdapat sebuah lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab memberikan label halal pada makanan, minuman, obat-obatan dan kesehatan yaitu LPPOM-MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan,  dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia ) Lembaga ini adalah lembaga yang saling bersinergi dalam memberikan label halal pada produk-produk yang ditentukan, di dalamnya terdapat bagian pemeriksa segi teknik dilaboratorium (LPPOM) yang hasil pemeriksaannya dikaji secara agama oleh MUI apakah masuk ke dalam kategori halal atau tidak, jadi lembaga ini tidak sembarangan kerja loh,,,,,,,, waktu itu dijelaskan bahwa dalam proses pemeriksaan sebuah makanan dibutuhkan waktu yang cukup lama karena terkait proses dilaboratorium dan pengkajian agamanya. Jadi lebih mudah kan memilih makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh kita. 

Biaya yang harus dikeluarkan produsen untuk mendapatkan sertifikasi halal pada produknya juga tidak murah loh, hal ini biasanya terkait dengan biaya penganalisisan di laboratorium yang menggunakan zat-zat pendukung yang tidak murah juga, ditambah dengan masa expired sertifikasi halal pada makanan atau minuman, biasanya expaired sertifkikasi halal dari sebuah produk bertahan selama 2 tahun (klo ga salah ya hehehe) makanya tidak jarang kita sering mendengar makanan yang sebelumnya bersertifikasi halal tiba-tiba tidak bersertifikasi kembali, nah itu bisa dimungkinkan karena pihak produsen tidak mengupdate sertifikasi kehalalan produknya. Hem..... kenapa ada jangka waktu expaired sertifikasi halal pada makanan? Alasannya adalah untuk menghindari kecurangan para produsen yang bisa saja pada awal produksi menggunakan bahan-bahan halal namun lama kelamaan mengganti salah satu komponen produknya menggunakan zat yang haram
Jadi.....yuk lebih cermat dalam memilih makanan :)

Kita sedikit bahas yang lain yuk, tapi masih berhubungan dengan makanan
Apa yang ada dibenak kalian jika kalian membaca tulisan “DILARANG MEMBAWA MAKANAN DAN MINUMAN DARI LUAR”
Hayo apa????? Hehehe

Jujur, saya sendiri sebelum mengikuti seminar ini sempat suudzon sama tempat makan yang diluarnya terpampang tulisan di atas, mikir............. “hem... mungkin pihak tempat makan pingin kita beli nya di tempat nya saja”

But, yuk kita coba Husnudzon:)
Kulik punya kulik, ternyata tempat makan yang di depannya terpampang kalimat “DILARANG MEMBAWA MAKANAN DAN MINUMAN DARI LUAR”  sebagian besar adalah tempat makan yang sudah bersertifikasi halal, dan mengapa mereka menuliskan kalimat tersebut?
Jawabannya adalah agar makanan yang masuk di dalam tempat makanannya tidak bercampur dengan makanan yang haram, bisa sajakan konsumen dari luar membawa makanan tidak halal ke dalam tempatnya seperti halnya daging babi atau alkohol, lalu mereka meletakan daging tersebut pada wadah si produsen, sehingga otomatis wadah tersebut sudah tercemar dengan barang yang haram, dan seperti yang kita ketahui bahwa cara untuk mensucikan benda yang terkena najis besar adalah membasuhnya sebanyak 7 kali dan salah satunya adalah dengan tanah. Masalahnya adalah, iya klo pegawai tempat makan tersebut engeh, klo ga? Berarti di wadah tersebut masih menempel zat-zat yang haram dong?????

Kita adalah apa yang kita makan
Kita dimasa yang akan datang adalah apa yang kita makan
Karena hidup itu bukan untuk makan melainkan makan untuk hidup, jadi.... yuk kita pilih-pilih

Sumber
Al-Qur’an
Bapak dosen Adi Riyadhi, M.Si

Selasa, 14 Februari 2017

I PROUD BEING MUSLIMAH part 1



I PROUD BEING MUSLIMAH
Bismillahirrahmanirrahiim...............

Tulisan ini saya dedikasikan untuk diri saya sendiri, ibu, adik perempuan, sahabat-sahabat perempuan dan para muslimah.
Seperti biasanya, ketika para pembaca membaca artikel dari blog saya, saya harap untuk menetralkan hati dan pikirannya terlebih dahulu, karena saya adalah seorang manusia yang terkadang mengenyampingkan ketelitian dan kedetailan dari beberapa informasi yang saya cantumkan, tapi In syaa Allah saya akan berusaha mencatumkan referensi-referensi yang falid, jadi jika ada yang hendak berkomentar dan mengkritisi tulisan-tulisan di dalam blog ini, silahkan................saya sangat senang sekali :)

Mengapa kali ini saya mengambil tema terkait muslimah yang memiliki kaitan erat dengan perempuan?
Alasan paling utama adalah karena saya seorang wanita muslimah
Alsan kedua adalah karena di dalam rumah saya terdapat empat orang manusia yang didominasi oleh tiga orang perempuan dan satu orang laki-laki
Alasan yang selanjutnya adalah karena di dunia ini hanya terdapat dua jenis manusia yaitu laki-laki dan perempuan, ingat ya....hanya dua jenis tidak ada tambahannya lagi karena kromosom yang ada adalah XX untuk perempuan dan XY untuk laki-laki walaupun ada beberapa oknum yang menjadikan istilah XX dan XY ini sebagai bentuk pembenaran adanya jiwa perempuan di dalam tubuh laki-laki atau sebaliknya akibat dari kesalahan dalam proses fertilisasi (pemisahan), hem..............sebenarnya tentang ini seru untuk kita diskusikan bersama, lain kali ya guys.........:) sekarang kita fokus dengan kata muslimah dahulu otceh :)

Muslimah = wanita = perempuan
Rasanya sungguh sangat bersyukur saya dilahirkan di tahun Hijriah yang mana Allah SWT sudah mengutus Rasulullah dalam menyampaikan ajaran islam, hem...............tidak terbayangkan jika memang saya harus lahir dijaman sebelum hijriah yang hakekatnya perempuan ditempatkan di tempat yang paling rendah bahkan keberadaannya pun tidak diinginkan sehingga menjadi suatu hal yang biasa untuk dikubur hidup-hidup

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya, apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup). Ketauhilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu” (QS. An-Nahl: 58-59)

Jelas sudah ayat diatas memaparkan bagaimana kondisi wanita dijaman jahiliyah, tak jarang bahkan hampir seluruh ayah mengubur hidup-hidup anak perempuannya karena yang mereka inginkan adalah anak laki-laki. Islam datang dengan ajaran yang sempurna, yang mengajarkan segala halnya dengan sangat detail, terutama terkait muslimah, bagaimana kedudukan seorang muslimah, bagaimana seharusnya muslimah berperilaku dan diperilakukan, bagaimana identitas seorang muslimah, serta hal lainnya yang hingga akhirnya kita mengenal wanita-wanita muslimah seperti Khadijah, wanita mulia yang dengan sangat setianya mendampingi rasulullah dalam berdakwah menggunakan jiwa dan hartanya,.Aisyah seorang wanita cerdas yang Sang Kuasa takdirkan mendampingi rasulullah hingga akhirnya ia menjadi perawi hadist wanita yang sangat jelas menjelaskan kebiasaan rasulullah dalam sunnah-sunnah rasulullah. Fatimah az-Zahra, seorang wanita sholeha yang merupakan anak dari seorang pemimpin umat muslim di seluruh bagian bumi namun dikenal dengan kesabaran dan kesederhanaannya.

Lalu dijaman sekarang masih ada ga sih kebiasaan-kebiasaan di atas?
Mungkin kebiasaan untuk mengubur anak perempuan hidup-hidup sudah tidak ada lagi, tapi untuk sebuah kekecewaan mendapatkan anak perempuan dalam sebuah proses kelahiran masih sering terlihat. Masih banyak beberapa diantara ayah dan mungkin ibu yang menginginkan anak laki-laki dalam kelahiran pertama bahkan tak jarang dikelahiran-kelahiran selanjutnya. Karena kulik punya kulik, ternyata ayah saya juga dulu sempat memiliki keinginan mempunyai anak pertama yang berjenis kelamin laki-laki hehehe, tapi tenang saja, saya sangat diterima dikeluarga besar #loh curhat hihihi

Yuk kita tengok apa sih yang menentukan jenis kelamin seorang bayi
Yang pasti dan yang paling utama sudah tentu karena memang Kuasa Allah swt yang menentukan seorang bayi lahir berjenis kelamin laki-laki atau perempuan
Tapi tidak ada salahnya kan klo kita membahas secara sains penentu dari jenis kelamin seorang manusia, agar seorang suami tidak menuntut jenis kelamin tertentu anaknya pada istrinya, agar seorang ibu tidak kecewa mendengar tangisan pertama bayinya dan agar seorang mertua tidak terdiam melihat wajah cucunya yang lahir dengan jenis kelamin yang tidak diinginkan, hehe sinetron banget ya.................. Tapi intinya supaya kita lebih legowo ya :)

Dalam bidang sains saya rasa kita semua sudah tahu bahwa terdapat kromosom X dan Y
Perempuan = XX
Laki-laki = XY
Lalu ketika proses pembuahan, akan terjadi pemisahan dari masing-masing kromosom di dalam tubuh individu

Perempuan = XX            ketika proses pemisahan hanya akan menurunkan  “X”
Laki-laki = XY                ketika proses pemisahan memiliki kemungkinan menurunkan “X” dan “Y”

Setelah proses pemisahan berlalu, proses selanjunya adalah proses pembuahan dan penggabungan, sebelum kita bahas lebih dalam terkait proses pembuahan, saya akan sampaikan bahwa saya akan menggunakan istilah-istilah sains ya :)
 Seperti yang telah kita ketahui bahwa seorang perempuan memiliki ovum dan laki-laki memiliki sperma. Secara sederhananya kita bisa mengatakan bahwa ovum yang dimiliki seorang perempuan memiliki sifat “X” sedangkan sperma yang dimiliki seorang laki-laki ada dua jenis yaitu “X” dan “Y”, sifat dari jenis sperma berbeda, sperma X memiliki sifat lebih bulat dan 3% lebih besar dari sperma Y namun lebih lambat bergerak sedangkan sperma Y memiliki sifat lebih kecil dan pendek namun lebih cepat bergerak,  bagaiamana perjuangan sebuah sperma bertemu dengan ovum? Silahkan tengok tulisan yang lain dalam blog ini yang berjudul “belajar dari sperma” :)

Nah... balik lagi nih..... ovum memiliki sifat X, jika yang berhasil membuahi ovum adalah sperma X berarti anak yang akan lahir adalah anak perempuan karena X (ovum) bertemu dengan X (sperma) sehingga menjadi “XX” = perempuan. Lalu jika yang berhasil membuahi ovum adalah sperma Y berarti yang akan bersatu adalah X dari ovum dan Y dari sperma sehingga menjadi “XY”= laki-laki

So........... sudah jelaskan, bahwa yang dominan membawa jenis kelamin laki-laki atau perempuan adalah seorang Ayah yang memiliki kromosom XY, jadi Ayah...............kau lah penentu jenis kelamin anak-anak mu, but.............  jangan salah sangka dulu, penentu utama tetap Allah SWT ya.... Ia yang  menentukan sperma jenis mana yang menang mendatangi ovum, sperma  “X” atau “Y”. Dan untuk Bunda.............. kau adalah pemilik setia kromosom X yang setelah terjadi pembuahan  menjadi XX atau XY lakan tertanam pada dinding rahim yang sangat kokoh, nah disinilah peran besar seorang Bunda dimulai, sembilan bulan bahkan tak jarang lebih dari itu akan mengandung anaknya, kemudian proses kelahiran yang diibaratkan sakitnya terasa ribuan tulang patah walaupun mungkin saat ini sudah terdapat jalur kelahiran caesar yang mengurangi rasa sakit dibandingkan dengan kelahiran normal

Kelahiran caesar dan normal, masing-masing wanita memiliki kecenderungan sendiri dalam prosesnya, ada yang lebih memilih caesar untuk mempermudah proses kelahiran, ada yang memilih normal untuk dapat merasakan perjuangan syahid dan tak jarang juga menginginkan kelahiran normal namun harus melewati proses caesar karena rujukan medis. Belum lama ini saya mendapatkan ilmu yang sangat penting dari seorang bunda yang bercerita bahwa dari proses kelahiran ketiga anaknya ia selalu melalui proses caesar, ia mengatakan bahwa keterikatan antara dirinya dengan anak-anaknya tidak sekuat seperti keterikatan temannya dengan anak-anak temannya, ia menjelaskan ternyata proses normal akan memberikan arti tersendiri bagi seorang bunda karena ia merasakan rasa sakit dan perjuangan yang sangat mendalam terlebih ternyata proses normal juga menentukan kondisi anak-anak kelask, Tapi ga jarang juga sih bunda yang melahirkan secara caesar memiliki keterikatan yang cukup kuat dengan anak-anaknya

Bersyukur maka Allah swt akan menambah kenikmatan. Bayi yang lahir di dunia ini laki-laki atau perempuan sama saja. Bayi laki-laki kelak akan menjadi pemimpin dan bayi perempuan kelak akan menjadi madrasahnya para pemimpin, jadi sama-sama menciptakan pemimpin bukan :)

Judulnya muslimah kenapa bahas laki-laki juga?
Hehehe
Tunggu “I proud being muslimah part 2” ya

Referensi
Al-Qur’an
Syaikh Muhammad Al-Utsaimin dalam Shahih Fiqih Wanita
R. Gunawan Susilowarni dalam Biologi untuk SMA/MA