Kamis, 26 November 2015

Mendidik anak di dalam rahim




Kapan seorang anak mulai mendapatkan pendidikan?
Jawabannya adalah sejak ia berada di dalam kandungan
Mungkin sebagian orang berpikir apakah hal ini bisa? a;akah seorang anak yang masih berada di dalam kandungan mampu mendengar dan merespon hal-hal yang di ajarkan dari luar Rahim?

Jawabannya adalah bisa, karena sebenarnya seorang anak yang berada di dalam rahim ibunya sudah memiliki otak yang subur. Bahkan menurut The Center for Disease Control (CDC), wanita yang berencana untuk hamil dianjurkan mengkonsumsi vitamin B dalam jumlah cukup dan asam folat sebanyak 400 mikrogram/hari agar dapat mengurangi resiko gangguan perkembangan otak embrio. Hal ini menunjukan bahwa masa embrio merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan otak anak
Otak  manusia terdiri dari 100 miliar sel otak (sel neuron). Ada dua masa kritis tumbuh kembang yang mempengaruhi proses perkembangan otak:
1.       masa kritis. berlangsung sejak hari ke-8 kehamilan hingga akhir minggu ke-7. pada masa ini dimulailah pembentukan organ vital janin termasuk sistem saraf pusat dan otak:
-         Sel-sel otak janin sudah mulai terbentuk dan berkembang 17 hari kehamilan
-         pada usia 5 minggu, sel-sel otak primer mulai terbentuk dan sistem saraf mulai berkembang
-         pada saat embrio berusia 6 minggu, otak embrio tumbuh sama besarnya dengan embrio itu sendiri (otak embrio berkembang dengan kecepatan yang luar biasa). dibawah ini adalah gambar bagaimana neuron-neuron pada otak embrio bekerja, dan ini adalah fasse yang sangat penting.






-         Pada akhir minggu ke-7, otak sudah terbentuk lengkap

2.       Masa kritis yang ke dua adalah masa kritis yang berlangsung sejak awal minggu ke 8 hingga kelahiran, pada masa ini, organ-organ yang telah terbentuk pada masa kritis pertama akan mengalami penyempurnaan, begitu juga dengan otak
-         Pada minggu ke-10 kehamilan, pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi tiap menitnya. Otak sudah bisa menerima dan mengirimkan pesan, dengan mulai berfungsinya sistem saraf, janin sudah bisa melakukan gerak reflex
-         pada usia kandungan 10-12 minggu terjadi gelombang kegiatan neuron yang terkordinasi. kegiatan tersebut akan membentuk sistem sirkuit otak menjadi suatu pola yang nantinya setelah lahir bayi akan mampu merespon lingkungan.
-         pada mingu ke-19 pada otak jani sudah terdapat jutaan syaraf motorik, janin sudah bisa mengisap jempolnya
-         pada minggu ke-25, permukaan otak jadi berkerut-kerut. Sekitar 5 hari setelah proses pengerutan dimulai, sel-sel saraf akan dilapisi oleh laposan lemak yang membuat proses penyampaian rangsangan dari ujung –ujung sel syaraf menjadi lebih cepat, mudah dan efisien
-         percepatan perkembangan otak bayi terjadi ppada transfer ke-3 kehamilan  hingga anak lahir dan berusia 5 tahun, kecepatan perkembangan otak yang amat cepat ini dibuktikan oleh penambahan berat otak janin 50 gram menjadi 400 gram waktu lahir dan terus berkembang menjadi 1000 gram pada usia 18 bulan

Masya Allah…  ternyata otak bayi sudah mulai berkembang sejak dalam kandungan, suatu hal yang sangat disayangkan jika pada proses ini otak janin tidak mendapatkan stimulus dari luar.

Islam adalah agama yang sempurna, didalamnya diajarkan berbagai hal yang dapat dijadikan pedoman bagi manusia, tak terkecuali mengenai janin yang terdapat di dalam rahim seorang ibu,

Disaat janin dalam rahim berusia 120 hari (4 bulan), Allah SWT mengutus seorang malaikat untuk meniupkan ruh padanya, maka jadilah ia hidup, meski belum lahir kedunia. Ash-Shadiqul Mashduq, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya tiap-tiap orang dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya empat puluh hari berupa air mani, kemudian berubah menjadi segumpal darah selama itu juga (40 hari), kemudian berubah menjadi sekerat daging selama itu juga, kemudian diutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya” {HR. Bukhari, Ibnu Majah, At-Tirmizy}

berdasarkan hadist tersebut kita menyadari bahwa sebenarnya janin yang berusia empat bulan sudahlah hidup, dan suatu hal yang mungkin jika janin mampu merespon stimulasi dari luar.

Diatas juga telah dibahas bahwa, pada masa embrio neuron-neuron dalam otak janin sudah mulai bekerja, dan neuron yang tidak bekerja secara maksimal akan menyusut dan hilang, sehingga suatu tugas yang sangat penting bagi orang tua untuk memberikan pendidikan pra lahir kepada janin yang kelak akan menjadi anaknya.

didalam islam terdapat beberape metode pendidikan pra lahir yang diambil dari kisah-kisah terdahulu yang dapat dijadikan pedoman bagi orang tua yang menunggu kelahiran anak-anaknya
1.       Metode Do’a
telah kita ketahui bahwa senjata ampuh umat muslim adalah do’a. dengan do’a seorang manusia akan termotivasi menjadi orang yang kuat dan juga tersugesti, karena dengan berdo’a kepada Allah swt, kita menyerahkan segala hal kepadaNya dan meminta hal yang terbaik pula kepadaNya.
Berdo’a kepada Allah swt dan mengajak anak dalam kandungan untuk menghadapkan wajah dan mengandahkan tangan, menghiba kepada Allah dan meminta kebaikan kepadaNya. Ini adalah metode utama mendidik anak dalam kandungan. Inilah yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim as:

“Ya Rabbi, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh” (QS. Ash-Shaffaat:100)

demikian juga doa Nabi Zakariya as

“Ya Rabbi, berilah aku dari sisi engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau adalah MahaPendengar do’a (QS: Al-Imron:38)

2.       Metode do’a dan aktivitas bersama
jadikan segala bentuk aktivitas ibadah yang wajib dan sunnah menjadi aktifitas bersama seorang ibu dan janin di dalam rahimnya. Ketika hendak melakukan suatu ibadah, ajaklah janin dalam rahim dengan kalimat-kalimat positif, misalnya “ sabar ya nak, hari ini kita sedang berpuasa”, “yuk nak kita shalat”, “Yuk Kita belajar sungguh-sungguh mudah-mudahan kita mendapat ilmu yang bermanfaat”. dengan memberikan pengajaaran menggunakan metode seperti ini in syaa Allah akan memberikan pengaruh positif kepada janin serta melatih kebiasaan aplikasi ibadah serta melatih spiritual, mental dan keimanan anak setelah lahir nanti

3.       Metode membaca dan menghafal
Seperti yang ditulis di atas bahwa janin yang berusia 5-6 minggu sel-sel saraf otak anak sudah mulai berkembang, pada masa ini janin sudah bisa menyerap informasi melalui pengalaman-pengalaman stimulasi atau sensai yang diberikan ibunya.

Bacakan kepadanya informasi ilmu pengetahuan dengan niat ibadah serta mengeraskan suara ketika hendak melakukannya, lakukan hal tersebut secara sadar bahwa janin yang berada di dalam rahim ikut melakukannya.  In syaa Allah dengan rangsangan tersebut anak akan terbiasa dengan kondisi ilmiyah ketika ia lahir kelak.

ajaklah anak menghafal Al-Qur’an dan ajaklah anak memahami ilmu
Biasakan mendengarkan muratal kepada janin yang ada di dalam rahim melalui kaset atau lainnya.

Bahkan hasil penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa anak dalam kandungan yang diajarkan dua bahasa atau lebih selain bahasa ibu, akan mudah memahami bahasa-bahasa tersebut setelah lahir.
4.       Meode Dzikir
Dzikir merupakan suatu ibadah yang sangat  agung  dan sebagai bukti ketergantungan hati kita kepada Allah. sebuah pembiasaan yang sangat baik jika kita mengajarkan dzikir sedari dini kepada anak-anak kita

5.       Metode intruksi dan dialog
metode ini adalah metode yang mengiringi metode-metode yang sebelumnya, berdialoglah dengan janin ketika hendak melakukan berbagai ibadah sehingga janin merasakan keterlibatan di dalammnya. selain itu ajaklah keluarga untuk berdialog dengan janin seperti “yuk nak, ini kakak, disayang dulu”
dengan metode ini, janin yang belum kahir akan merasakan kasih sayang dari orang-orang yang ada disekitarnya


berikutlah beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendidik anak sejak di dalam rahim ibunya, sebuah masa berharga yang sangatlah sayang jika di biarkan begitu saja.

tulisan ini saya ambil dari sebuah buku serta beberapa artikel, jika ada kekeliruan dalam informasi dan penulisannya mohon dimaafkan karena kesempurnaan hanyalah miliknya
sumber:
-         Ummu Ihsan Choiriyah dan Abu Ihsan al-Atsary, Mencetak Generasi Rabbani mendidik buah hati menggapai ridha Ilahi, Darul Ilmi Publisher
-         Hastaning Sakti Doktor Psikologi Health Social Science on Pysco-Immunology and Transpersonal-Psycotherapist, Otak untuk Belajar dan Berkarakter,
-         Tara Nature Epa, Mengooptimalkan Kecerdasan Anak, www.naturepa.com

Rabu, 11 November 2015

Guru Seorang Penakluk Konstantinopel "Syaikh Aaq Syamsuddin"



Syaikh Aaq Syamsuddin

Kisah ini saya ambil dari sebuah buku Al-Fatih karya Ust Felix Siaw. Begitu banyak aspek yang dapat di ambil hikmahnya dalam buku tersebut, namun yang akan diangkat dalam tulisan ini adalah sosok seorang guru yang mampu mengantarkan anak didiknya menuju sebuah kemenangan membuktikan kalimat Rasulullah saw.
Sultan Mehmed II atau yang lebih dikenal Muhammad Al-Fatih memiliki dua sosok guru yang mampu membawa dirinya menjadi pribadi yang  baik. Mereka adalah Syaikh Al-Kurani dan Syaikh Aaq Syamsudin. Keduanya memiliki peranan yang baik dalam kehidupan dan pendidikan Mehmed II. Diantara kedua gurunya tersebut, Syaikh Aaq Syamsudin merupakan ulama yang sangat berpengaruh dalam pembentukan mental Mehmed.
Syaikh Aasq Syamsuddin adalah ulama yang nasabnya bersambung dengan Abu Bakar Ash-Shidiq dan merupakan seorang polymath (seseorang yang pengetahuannya tidak hanya terbatas pada satu bidang) sebagaimana ulama pada masanya. Aaq Syamsudin menjadi seorang Hafidz Al-Qur’an pada usia 7 tahun dan sangat ahli dalam bidang biologi, kedokteran, astronomi dan pengobatan herbal
Ia tidak hanya mendidik Mehmed dengan ilmu yang ia kuasai melainkan juga dengan penanaman mental di dalam diri Mehmed. Ia juga selalu mengingatkan Mehmed akan kemuliaan ahlu bisyarah yang akan membebaskan konstantinopel. Setiap hari ia menceritakan perjuangan Rasulullah dan pengorbanannya dalam menegakan agama islam, serta menanamkan kepribadian Rasulllah melalui sirah-nya kepada Mehmed, Ia juga menceritakan kepahlawanan dan kesatriaan para sahabat dan para penakluk awal, kehebatan mereka yang tak terbendung, syahidnya dan terutama usaha-usaha mereka dalam meraih janji Allah tentang takluknya kota Konstantinopel.
Bahkan Syaikh Aaq Syamsudin sendirilah yang selalu mengulang-mengulangi perkataannya kepada Mehmed, bahwa dirinyalah (Mehmed) pemimpin yang dimaksud dalam hadist Rasulullah saw yang diriwayatkan Ahmad “Konstantinopel akan takluk ditangan seorang laki-laki, maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinannya dan sebaik-baik tentara adalah tentaranya
            Perjuangan Sultan Mehemed dan pasukannya dalam menaklukan kota konstantinopel penuh dengan pengorbanan yang bukan hanya memakan banyak jiwa melainkan juga memakan moral yang menggeruguti diri pasukan ustmani sedikit demi sedikit. Terutama pada saat kapal-kapal Eropa mampu melewati benteng-benteng yang dibangun sultan Mehmed untuk mengirim pasokan kepada Konstantinopel (Sultan Mehmed dan pasukanya sengaja membuat benteng-benteng yang mengelilingi Konstantinopel dengan tujuan untuk memblokade konstantinopel). Pada saat itu salah para  wazir dan penasehat yang dikomando oleh Halil Pasha menyelipkan keraguan pasukan terhadap kepemimpinan Mehmed serta menyalahkan Syaikh Aaq Syamsuddin sebagai orang yang sangat mempengaruhi Mehmed. mereka mengatakan kepada Sultan
“Sesungguhnya engkau telah menjerumuskan pasukan dalam jumlah yang sangat besar pada peperangan ini, hanya karena engkau menuruti perkataan seorang sayikh! lihatlah, betapa banyak tentara yang meninggal dan berapa banyak persenjataan yang rusak. Kemudian lebih dari pada itu, kini datang bala bantuan dari negeri Eropa yang masuk ke dalam benteng. Namun, belum ada titik terang penaklukan kota itu!”
Sultan Mehmed membisu mendengar reaksi yang datang kepadanya, ia memahami jalan pikiran Halil Pasha, bila ia membantah dan salah melangkah, keadaan yang pernah terjadi pada 1446 bisa terulang dimana Halil Pasha memanfaatkan pasukan Yeniseri untuk mengambil kekuasaannya. Mehmed memutuskan mengutus wazirnya yang lain untuk bertanya kepada Syaikh Aaq Syamsudin mengenai persoalan yang sedang ia hadapi, Mehmed mendapatkan jawaban berupa sebuah kalimat “Pasti Allah akan memberikan kemenangan” mendapat jawaban seperti ini, Mehmed memerintahkan wazirnya kembali kepada Syaikh Aaq Syamsudin untuk mendapatkan penjelasan terkait jawaban yang ia berikan.
            Mehmed menerima sepucuk surat yang ditulis langsung oleh syaikh tentang sikap dan cara yang harus dilakukan dalam suasana krisis yang dialaminya
“Allah lah Dzat yang Maha Pemberi Kemuliaan dan Pemberi Kemenangan. Sesungguhnya Peristiwa lolosnya kapal itu telah menimbulkan rasa ngeri dan ketakutan dalam hati dan menimbulkan rasa gembira dan bangga dikalangan orang-orang kafir. Sesungguhnya masalah yang pasti adalah: bahwasanya seorang hamba itu sekedar merancang, sedangkan yang menentukan adalah Allah dan ketentuan semuanya ada di tangan Allah. Kita telah berserah diri dan kita telah membaca Al-Qur’an. itu semua tidak lebih dari rasa kantuk di dalam tidur setelah ini. Sesungguhnya telah terjadi kelembutan kekuasaan Allah dan muncullah kabar-kabar gembira tentang kemenangan itu, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Terjadi perbebatan di dalam kerajaan Ustmani, Golongan yang mengikuti Halil Pasha merasa pengepungan sudah cukup dan tidak akan membuahkan hasil yang baik, namun golongan lain berpendapat berbeda, salah satunya adalah Zaganos Pasha yang mengatakan bahwa pengepungan yang telah dilakukan belum maksimal sehingga banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hingga akhirnya pengepungan dan perjuangan untuk menaklukan kota Konstantinopel kembali dilakukan.
            Perjuangan dan pengepungan terus dilakukan hingga detik-detik terakhir dimana pasukan Ustmani mampu menaiki tembok pertahanan Konstantinopel dengan menggunakan tangga-tangga yang telah dipasang oleh pasukan yang sebelumnya, namun keberuntungan tetap memihak kepada pasukan bertahan, mereka berhasil menghujami pasukan Ustmani dengan komando tempat yang lebih tinggi. Dalam waktu satu jam banyak pasukan Ustmani yang syahid dan cidera, begitu juga dengan pasukan bertahan.
            Melihat peristiwa ini membuat Sultan merasa gelisah dan tegang, ia berharap Konstantinopel dapat ditaklukan oleh pasukan gelombang kedua (yang berhasil menaiki tembok Konstantinopel) namun yang terjadi malah sebaliknya, jika hal tersebut terus terjadi maka suatu hal yang tidak mungkin jika pasukan Ustmani tidak dapat mendapatkan tujuan utamanya. Khawatir hal tersebut terjadi, ia meminta agar utusannya membawa Syaikh Aaq Syamsuddin menuju garis perang depan peperangan untuk meminta nasihat darinya. Namun penjaga kemah Syaikh menyampaikan kepada utusan Sultan bahwa Syaikh tidak ingin bertemu dengan siapapun. Mendapatkan kabar ini, Sultan Mehmed mendatangi kemah Syaikh secara pribadi, namun Sultan tetap tidak dijinkan masuk. marah karena peristiwa itu, dia mencabut pedangnya lalu merobek kemah Syaikh Syamsuddin. Saat itu, tampaklah Syaikh Syamsuddin sedang bersujud, dengan sorban terlepas dari kepalanya, menampakan rambut putihnya. ketika Syaikh bangkit dari sujud, terlihatlah air mata mengalir dari matanya. Syaikh Syamsuddin bermunajat kepada Allah, meminta penaklukan dalam waktu dekat.
            Tatkala Sultan kembali ke medan peperangan, meriam Ustmani berhasil menghantam telak tembok Konstantinopel dan membuat lobang yang cukup besar sehingga 300 tentara Ustmani berhasil masuk ke dalam dan meneriakan “Konstantinopel telah ditaklukan” diiringi dengan tertancapnya bendera Ustmani di menara Konstantinopel.
Muhammad Al-Fatih 1453 oleh Felix Y. Siaw

cerita diatas menggambarkan betapa pentingnya peranan seorang guru dalam mendidik anak didiknya serta kekuatan do’a yang dihanturkan seorang guru untuk muridnya karena memang sejatinya guru adalah orang tua kedua di sekolah. beberapa hal yang dapat diambil yang dapat kita jadikan rujukan dalam mendidik:
1.       Gunakan kalimat-kalimat motivasi possitif yang mampu membentuk kepribadian anak didik kita
2.       Islam adalah agama yang sempurna, di dalamnya terdapat orang-orang yang dapat dijadikan contoh dalam kehidupan, maka ceritakanlah riwayat umat-umat muslim terutama Rasulullah saw dalam membentuk kepribadian anak, hal ini terlihat dalam sebuah gambaran yang dituliskan di dalam buku Muhammad Al-Fatih dimana Mehmed sering sekali menggunakan taktik yang digunakan Rasulullah dalam berperang
3.       Do’a seorang guru yang bermunajat kepada Allah mengenai anak didiknya sangatlah berarti, terlihat dan tergambarkan dari peristiwa yang tertulis di atas, maka sebagai seorang guru atau orang tua janganlah berhenti mendo’akan anak didik mereka, ketika kita tidak memiliki kemampuan untuk menghandel permasalahan-permasalahan yang terdapat pada anak didik kita, maka serahkanlah semua kepada Sang Pemberi Masalah Allah SWT

Kamis, 29 Oktober 2015

Keris dan Bambu Runcing bisa menangkal petir? ??? Ko bisa????



Keris dan Bambu Runcing bisa menangkal petir? ???
Ko bisa????         
   


                               

Jangan dikaitkan dengan mitos dulu ya,,
Insyaallah tulisan ini akan membawa kita untuk melek sains dan berpaling dari mitos, karena biasanya Sesuatu hal yang berkaitan dengan mitos akan membawa kita ke dalam kemusyrikan, dan seperti yang kita ketahui bahwa musyrik adalah perbuatan yang hina, karena kemusyrikan akan membuat kita untuk berpaling dari Allah SWT dan rasa cinta kita kepada sang khalik juga akan berkurang bahkan hilang. Naudzubilah minjalik.  Nah untuk memperkuat iman kita, maka sebelum kita baca lebih jauh mengenai keris dan bambu runcing, ada baik nya jika kita mengingat firman Allah Swt yang tertulis didalam Alqur’an
Dan di antara manusia itu ada yang mempertuhan sesuatu yang lain daripada Allah sebagai tuhan-tandingan; dicintainya seperti mencintai Allah. Orang yang beriman hanya lebih mencintai Allah semata. Seandainya orang yang zalim itu dapat memikirkan ketika mereka melihat siksaan nanti di hari kiamat, sungguh seluruh daya dan kekuatan hanya kepunyaan Allah. Dan sungguh-sungguh Allah Maha dahsyat siksa-Nya.Al-Baqarah:165
Nah,,, 

Sekarang kita balik ke keris dan bambu runcing
Bener  ga sih keris dan bambu runcing bisa menangkal petir?
Inilah suatu adat istiadat dan kebiasaan yang terjadi pada masyrakat bali, mungkin bukan hanya di bali, karena setelah saya menanyakan kepada mamah mengenai hal ini, ternyata jaman dahulu masyarakat sekitar  rumah juga melakukan hal ini, yaitu menaruh bambu runcing pada atap rumah dan juga melempar benda – benda logam runcing seperti keris dan pisau ke udara saat timbul petir. Kedua kebiasaan tersebut merupakan petuah leluhur yang dilakukan agar terhindar dari petir. Pengetahuan masyarakat mengenai hal ini hanya dilandaskan dengan sebuah pemahaman  mengenai petuah leluhur dan sangat  disayangkan sekali karena mereka tidak dapat memahami kebiasaan ini dengan sains atau ilmu yang sudah di uji ke valid an nya, inilah yang disebut indigenous Science. What is indigenous science????

indigenous Science memiliki hubungan yang erat dengan pengetahuan sains pribumi yang telah berlangsung selama bertahun – tahun,biasanya kebudayaan masyarakat tersebut disampaikan dari mulut ke mulut, sains ini sering juga disebut dengan pengetahuan sains pribumi, dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jhon Corsiglia di Columbia menyatakan bahwa indigenous Science mampu menghasilkan Western Modern Science ( sains ilmiah ) yang sudah diteliti. Nah seharusnya kita bangga menjadi bangsa indonesia, karena di indonesia masih terdapat banyak indigenous science yang seharusnya kita teliti dan kita kaitkan dengan sains bukan dengan mitos atau kemusyrikan,,, ya ga!!!!

nah kita balik lagi ke keris dan bambu runcing ya,,,
Keris dan bambu runcing bisa digunakan sebagai penangkal petir karena keris merupakan benda yang terbuat dari logam, logam memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, misalnya tembaga untuk penghantar listrik dan lain – lain. Umumnya logam memiliki sifat kekuatan fisik tinggi, kerapatan tinggi, konduktivitas listrik dan termal baik, dan daya refleksi tinggi. Sifat ini berkaitan dengan struktur mikroskopis bahan yang dapat diasumsikan bahwa suatu logam mengandung electron bebas, dengan konsentrasi besar yang dapat bergerak dalam keseluruhan volume Kristal. Saat atom bebas membentuk logam, semua electron valensi menjadi electron konduksi dalam logam. Electron konduksi bergerak bebas di antara ion, sehingga keadaannya berubah tajam.
Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Suatra dengan judul merekontruksi sains asli (indigenous Science) dalam upaya mengembangkan pendidikan sains berbasis budaya local dijelaskan bahwa keris dapat menjadi penangkal petir selain benda tersebut terbuat dari bahan logam juga dikarenakan  Akibat polarisasi oleh medan luar pada benda logam runcing maka muncul kelebihan muatan +/- pada ujungnya, lalu timbul   dengan adanya medan ini elektron dapat tertarik/terlepas. Ketika terjadi petir elektron yang bergerak di angkasa akan terlepas/bergerak mencari ujung runcing.  Inilah yang mengakibatkan keris dapat menangkal petir, karena sebelum electron dari petir mencapai permukaan bumi, electron – electron tersebut akan bergerak ke ujung keris yang runcing. Lalu bagaimana dengan bambu yang tidak terbuat dari logam???

Masih dari hasil penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Suatra, dalam penelitiannya pada masyarakat Bali diketahui bahwa terdapat rumah yang pada atapnya diletakan bambu runcing sebagai penangkal petir dan juga sebagai pemegang atap agar tidak lepas di tempa angin, Benda/bambu yang runcing pada saat basah akan dapat berfungsi sebagai penghantar listrik (konduktor), meskipun konduktivitasnya relatif kecil. Dan untuk mekanisme perpindahan elektronnya sama dengan yang terjadi pada keris…
Nah sekarang jadi sudah tau nih Jadi bukan mitos lagi kan???

Cuma sedikit pesan yang saya bisa tuliskan Jangan pernah melakukan sesuatu tanpa niatan karena Allah SWT, karena atas izinnya lah semua yang ada dan segala peristiwa yang ada dibumi dapat terjadi
reference
John Corsglia, “discovering Indigenous Science”, jurnal penelitian dalam University of Victoria, Columbia, 2000
I wayan Suatra, “MEREKONSTRUKSI SAINS ASLI (INDIGENOUS SCIENCE) DALAM UPAYA   MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN SAINS BERBASIS BUDAYA LOKAL DI SEKOLAH, jurnal Penelitian dalam pendidikan  fisika,2005
http://www.slideshare.net/kakasalut/makalah-zat-padat