TEKNOLOGI
MENGANTARKAN DUNIA PENDIDIKAN MAMPU MENEMBUS JARAK DAN WAKTU
Indonesia adalah negeri yang
terdiri dari berbagai macam ras, suku dan bangsa yang tersebar dari sabang
sampai merauke, dimana setiap daerahnya memiliki ke khasan yang pantas dan layak
untuk diketahui dan dipelajari oleh seluruh masyarakatnya terutama para siswa
yang kelak akan menjadi penggerak bangsa ini. Seorang peserta didik yang berada
di daerah Jakarta memiliki hak dalam mengetahui hal-hal yang ada dinegaranya
bagian timur, begitu juga dengan peserta didik yang berada di bagian timur juga
memiliki hak dalam mempelajari dan mengetahui hal-hal yang berada di Jakarta.
Sebuah kesenjangan yang
pernah kita lihat saat ini adalah dimana peserta didik yang berada di satu
daerah dengan daerah yang lain mengalami kesulitan dalam mempelajari daerah tetangganya.
Masalah geografis meliputi masalah waktu dan masalah sosial ekonomi Indonesia
adalah salah satu contoh permasalahan yang menyebabkan kesenjangan sosial
tersebut dapat terjadi pada sebuah Negara kepulauan seperti Indonesia, dimana
hal ini menyebabkan informasi ilmu dalam dunia pendidikan tidak dapat tersebar
merata (Jul.2012)
Permasalahan lain dalam
dunia pendidikan adalah terdapatnya beberapa materi pelajaran yang tidak dapat
dijelaskan secara kontekstual dengan bahan dan alat yang terdapat di alam,
salah satunya adalah beberapa materi yang terdapat dalam mata pelajaran kimia
seperti bentuk-bentuk molekul serta pergerakan molekul tersebut, sehingga
dibutuhkan sebuah penunjang pendidikan(Jul. 2012)
Menurut H. Hamzah B. Uno dan Hj. Nina
Lamatenggo, (2011, 61). Mengatakan bahwa kecendrungan pendidikan di Indonesia
di masa mendatang adalah sebagai berikut :
1. Berkembangnya
pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distancelearing). Kemudian
untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukkan
sebagai strategi utama;
2. Shareng
resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan
perpustakaan dan istrumen pendidikan lainnya (guru, laboraturiom) berubah
fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku;
3. Penggunaan
perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM multi media dalam
pendidikan secara bertahap menggantuikan televisi dan vedio.(Haris.2017)
Berdasakan beberapa hal yang telah dijabarkan
diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa TIK atau teknologi memiliki peranan
penting dalam dunia pendidikan, bahkan Menurut Christine E. Sleeter & Peter
L, yang dikutif oleh H.A.R. Tilaar dalam Haris mengatakan bahwa terdapat tiga
kekuatan yang dominan sebuah Negara yaitu :
1. Ilmu pengetahuan
2. Teknologi
sebagai penerapan ilmu pengetahuan
3. Informasi (Haris.2017)
Dengan tiga kekuatan dominan tersebut kita
telah megetahui bahwa kekayaan alam yang dimiliki oleh sebuah negara tidak
memiliki peranan yang cukup dominan dalam perkembangan negara tersebut, salah
satu contohnya adalah Jepang yang jika dilihat dari sisi kekayaan alamnya tidak
memiliki kekayaan yang cukup banyak berbeda dengan negara kita Indonesia yang
sempat dijajah karena kekayaan alam yang dimilikinya, namun Jepang mampu
menjadi negara maju dengan perkembangan teknologi yan dimilikinya yang sudah
otomatis mempengaruhi dunia pendidikannya dalam mempersiapkan generasi yang
akan datang
Terdapat beberapa peranan TIK dalam dunia pendidikan,
yaitu
1. Sebagai
keterampilan skill dan kompetensi
2. Sebagai
infrastruktur pendidikan
3. Sebagai
sumber bahan ajar
4. Sebagai
alat bantu dan fasilitas pendidikan
5. Sebagai
pendukung manajemen pendidikan
6. Sebagai
sistem pendukung keputusan (Munir.TT)
Dengan bersandar pada beberapa hal yang
tertulis diatas, maka dapat kita tarik
kesimpulan bersama bahwa teknologi memiliki peranan yang penting dalam
dunia pendidikan terutama sains yang
dalam proses pengaplikasiannya membutuhkan teknologi untuk menjelaskan beberapa
materi yang cukup sulit untuk dijelaskan secara kontekstual.
Di era Globalisasi saat ini, menghadirkan
teknologi dalam kelas merupakan sebuah kombinasi dan pelengkap metode
pembelajaran yang cukup berpengaruh, tak jarang peserta didik yang sudah lama
duduk berdiam diri dalam sebuah materi kelas akan terdorong kembali semangatnya
ketika seorang guru memutarkan sebuah video dan tak jarang juga para peserta
didik akan terbangun pengetahuannya dengan melihat ilustrasi-ilustrasi abstrak
yang diberikan gurunya di kelas, bahkan tak jarang juga beberapa peserta didik
dapat membuat produk berbasis teknologi dengan atau tanpa arahan dari gurunya
tersebut.
Oleh Karena itu, melihat perkembangan jaman
yang cukup mengalami perkembangan cepat ini, saya mencoba untuk memberikan
tantangan kepada para peserta didik dalam membuat sebuah produk sains berbasis
teknologi, dengan sebuah harapan selanjutnya potensi dan bakat yang dimiliki
para peserta didik dapat muncul dan terasa. Selain itu, tujuan dari
pembelajaran ini adalah mampu memproduksi video edukasi yang goal nya dapat
dijadikan pelajaran oleh masyarakat secara luas
Model pembelajaran yang digunakan dalam KBM
ini adalah PBL (Project Based Learning) dimana dalam guru berperan sebagai pemantau serta
penyusun tahapan-tahapan yang harus dilalui siswa. Tema dari proyek ini adalah
“how to make hearb medicine at home”
Siswa dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok
kecil, kemudian setiap kelompok kecil tersebut melakukan aktivitas bertahap
yaitu survey lapangan dengan cara melakukan wawancara terstruktur kepada
beberapa masyarakat sekolah, dilanjutkan dengan melakukan wawancara kepada
tukang jamu dan selanjutnya setiap kelompok membuat jamu yang akhirnya jamu
tersebut diujikan kepada beberapa responden. Setiap proses yang dilakukan kelompok
di arsipkan dalam bentuk video yang kemudian di upload ke youtube dengan tujuan
dapat dilihat dan dijadikan pembelajaran oleh masyarakat secara luas
Selama proses pembuatannya, guru bertindak
sebagai time keeper deadline dalam setiap tahapan yang telah dibuat siswa.
Salah satu hal yang dapat ditarik kesimpulan adalah bahwa adakalanya seorang
guru belajar dari seorang siswa bukan terus siswa yang belajar dari seorang
guru. Karena selama kegiatan berlangsung siswa dapa melaksanakan dengan baik ditambah
hasil video yang dibuat siswa memiliki hasil yang cukup baik dan belum tentu
seorang guru mampu membuat video yang sekualitas dengan siswa.
Salah satu hasil karya siswa dapat dilihat di
channel nya dengan link A’riq Fatah dalam judul jamu kunyit sirih (sm sabin)
Melihat hasil karya mereka memiliki nilai
yang cukup baik, maka sayang rasanya jika hal tersebut diendapkan hanya sampai di
proyek itu saja sehingga di kelas dua ini saya mencoba menchalence beberapa
anak-anak yang memiliki potensi dalam membuat video untuk turut serta dalam
lomba yang diselenggarakan oleh kemendikbud yang dapat dilaksanakan oleh
seluruh usia, tema dari perlombaan tersebut adalah kemaritiman
Selain mengajak siswa berkontribusi dalam membuat video edukatif, saya bersama dengan beberapa guru sekolah alam mencoba untuk ikut berkontribusi dalam membuat video edukatif terkait kemaritiman negara Indonesia. Proyek ini adalah proyek sekolah yang mencoba untuk menembus dunia kemendikbud yang sedang menyelenggarakan pelombaan. Dalam pembuatan proyek ini, saya tidak memiliki peranan yang besar, hana bertindak sebagai pengajar yang mengajarkan terkait sedikit bagian dari kemaritiman Indonesia
Video tersebut dapat dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=BUE830Ydy4M
Selain mengajak siswa berkontribusi dalam membuat video edukatif, saya bersama dengan beberapa guru sekolah alam mencoba untuk ikut berkontribusi dalam membuat video edukatif terkait kemaritiman negara Indonesia. Proyek ini adalah proyek sekolah yang mencoba untuk menembus dunia kemendikbud yang sedang menyelenggarakan pelombaan. Dalam pembuatan proyek ini, saya tidak memiliki peranan yang besar, hana bertindak sebagai pengajar yang mengajarkan terkait sedikit bagian dari kemaritiman Indonesia
Video tersebut dapat dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=BUE830Ydy4M
Daftar Pustaka
Haris
Budiman. 2017.Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan.
Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Jul
Hasratman. 2012. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran dan Pengajaran Kimia. Jambi: Universitas Jambi
Munir.
TT. Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Dunia Pendidikan
Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar