Kapan
seorang anak mulai mendapatkan pendidikan?
Jawabannya
adalah sejak ia berada di dalam kandungan
Mungkin
sebagian orang berpikir apakah hal ini bisa? a;akah seorang anak yang masih
berada di dalam kandungan mampu mendengar dan merespon hal-hal yang di ajarkan dari
luar Rahim?
Jawabannya
adalah bisa, karena sebenarnya seorang anak yang berada di dalam rahim ibunya
sudah memiliki otak yang subur. Bahkan menurut The Center for Disease Control (CDC), wanita yang berencana untuk
hamil dianjurkan mengkonsumsi vitamin B dalam jumlah cukup dan asam folat
sebanyak 400 mikrogram/hari agar dapat mengurangi resiko gangguan perkembangan
otak embrio. Hal ini menunjukan bahwa masa embrio merupakan masa yang sangat
penting bagi perkembangan otak anak
Otak manusia terdiri dari 100 miliar sel otak (sel
neuron). Ada dua masa kritis tumbuh kembang yang mempengaruhi proses
perkembangan otak:
1.
masa
kritis. berlangsung sejak hari ke-8 kehamilan hingga akhir minggu ke-7. pada
masa ini dimulailah pembentukan organ vital janin termasuk sistem saraf pusat
dan otak:
-
Sel-sel
otak janin sudah mulai terbentuk dan berkembang 17 hari kehamilan
-
pada
saat embrio berusia 6 minggu, otak embrio tumbuh sama besarnya dengan embrio
itu sendiri (otak embrio berkembang dengan kecepatan yang luar biasa). dibawah
ini adalah gambar bagaimana neuron-neuron pada otak embrio bekerja, dan ini
adalah fasse yang sangat penting.
-
Pada
akhir minggu ke-7, otak sudah terbentuk lengkap
2.
Masa
kritis yang ke dua adalah masa kritis yang berlangsung sejak awal minggu ke 8
hingga kelahiran, pada masa ini, organ-organ yang telah terbentuk pada masa
kritis pertama akan mengalami penyempurnaan, begitu juga dengan otak
-
Pada
minggu ke-10 kehamilan, pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000
sel saraf baru diproduksi tiap menitnya. Otak sudah bisa menerima dan mengirimkan
pesan, dengan mulai berfungsinya sistem saraf, janin sudah bisa melakukan gerak
reflex
-
pada
usia kandungan 10-12 minggu terjadi gelombang kegiatan neuron yang terkordinasi.
kegiatan tersebut akan membentuk sistem sirkuit otak menjadi suatu pola yang
nantinya setelah lahir bayi akan mampu merespon lingkungan.
-
pada
mingu ke-19 pada otak jani sudah terdapat jutaan syaraf motorik, janin sudah
bisa mengisap jempolnya
-
pada
minggu ke-25, permukaan otak jadi berkerut-kerut. Sekitar 5 hari setelah proses
pengerutan dimulai, sel-sel saraf akan dilapisi oleh laposan lemak yang membuat
proses penyampaian rangsangan dari ujung –ujung sel syaraf menjadi lebih cepat,
mudah dan efisien
-
percepatan
perkembangan otak bayi terjadi ppada transfer ke-3 kehamilan hingga anak lahir dan berusia 5 tahun,
kecepatan perkembangan otak yang amat cepat ini dibuktikan oleh penambahan
berat otak janin 50 gram menjadi 400 gram waktu lahir dan terus berkembang
menjadi 1000 gram pada usia 18 bulan
Masya Allah… ternyata otak bayi sudah mulai berkembang
sejak dalam kandungan, suatu hal yang sangat disayangkan jika pada proses ini
otak janin tidak mendapatkan stimulus dari luar.
Islam
adalah agama yang sempurna, didalamnya diajarkan berbagai hal yang dapat
dijadikan pedoman bagi manusia, tak terkecuali mengenai janin yang terdapat di
dalam rahim seorang ibu,
Disaat
janin dalam rahim berusia 120 hari (4 bulan), Allah SWT mengutus seorang
malaikat untuk meniupkan ruh padanya, maka jadilah ia hidup, meski belum lahir
kedunia. Ash-Shadiqul Mashduq, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya tiap-tiap orang dikumpulkan
penciptaannya dalam rahim ibunya empat puluh hari berupa air mani, kemudian
berubah menjadi segumpal darah selama itu juga (40 hari), kemudian berubah
menjadi sekerat daging selama itu juga, kemudian diutus malaikat untuk meniupkan
ruh kepadanya” {HR. Bukhari, Ibnu Majah, At-Tirmizy}
berdasarkan
hadist tersebut kita menyadari bahwa sebenarnya janin yang berusia empat bulan
sudahlah hidup, dan suatu hal yang mungkin jika janin mampu merespon stimulasi
dari luar.
Diatas
juga telah dibahas bahwa, pada masa embrio neuron-neuron dalam otak janin sudah
mulai bekerja, dan neuron yang tidak bekerja secara maksimal akan menyusut dan
hilang, sehingga suatu tugas yang sangat penting bagi orang tua untuk
memberikan pendidikan pra lahir kepada janin yang kelak akan menjadi anaknya.
didalam
islam terdapat beberape metode pendidikan pra lahir yang diambil dari
kisah-kisah terdahulu yang dapat dijadikan pedoman bagi orang tua yang menunggu
kelahiran anak-anaknya
1.
Metode
Do’a
telah
kita ketahui bahwa senjata ampuh umat muslim adalah do’a. dengan do’a seorang
manusia akan termotivasi menjadi orang yang kuat dan juga tersugesti, karena
dengan berdo’a kepada Allah swt, kita menyerahkan segala hal kepadaNya dan
meminta hal yang terbaik pula kepadaNya.
Berdo’a
kepada Allah swt dan mengajak anak dalam kandungan untuk menghadapkan wajah dan
mengandahkan tangan, menghiba kepada Allah dan meminta kebaikan kepadaNya. Ini
adalah metode utama mendidik anak dalam kandungan. Inilah yang pernah dilakukan
oleh Nabi Ibrahim as:
“Ya
Rabbi, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
shaleh” (QS. Ash-Shaffaat:100)
demikian
juga doa Nabi Zakariya as
“Ya
Rabbi, berilah aku dari sisi engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau
adalah MahaPendengar do’a (QS: Al-Imron:38)
2.
Metode
do’a dan aktivitas bersama
jadikan
segala bentuk aktivitas ibadah yang wajib dan sunnah menjadi aktifitas bersama
seorang ibu dan janin di dalam rahimnya. Ketika hendak melakukan suatu ibadah,
ajaklah janin dalam rahim dengan kalimat-kalimat positif, misalnya “ sabar ya
nak, hari ini kita sedang berpuasa”, “yuk nak kita shalat”, “Yuk Kita belajar
sungguh-sungguh mudah-mudahan kita mendapat ilmu yang bermanfaat”. dengan
memberikan pengajaaran menggunakan metode seperti ini in syaa Allah akan
memberikan pengaruh positif kepada janin serta melatih kebiasaan aplikasi
ibadah serta melatih spiritual, mental dan keimanan anak setelah lahir nanti
3.
Metode
membaca dan menghafal
Seperti
yang ditulis di atas bahwa janin yang berusia 5-6 minggu sel-sel saraf otak
anak sudah mulai berkembang, pada masa ini janin sudah bisa menyerap informasi
melalui pengalaman-pengalaman stimulasi atau sensai yang diberikan ibunya.
Bacakan
kepadanya informasi ilmu pengetahuan dengan niat ibadah serta mengeraskan suara
ketika hendak melakukannya, lakukan hal tersebut secara sadar bahwa janin yang
berada di dalam rahim ikut melakukannya.
In syaa Allah dengan rangsangan tersebut anak akan terbiasa dengan
kondisi ilmiyah ketika ia lahir kelak.
ajaklah
anak menghafal Al-Qur’an dan ajaklah anak memahami ilmu
Biasakan
mendengarkan muratal kepada janin yang ada di dalam rahim melalui kaset atau
lainnya.
Bahkan
hasil penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa anak dalam kandungan yang
diajarkan dua bahasa atau lebih selain bahasa ibu, akan mudah memahami
bahasa-bahasa tersebut setelah lahir.
4.
Meode
Dzikir
Dzikir
merupakan suatu ibadah yang sangat
agung dan sebagai bukti
ketergantungan hati kita kepada Allah. sebuah pembiasaan yang sangat baik jika
kita mengajarkan dzikir sedari dini kepada anak-anak kita
5.
Metode
intruksi dan dialog
metode
ini adalah metode yang mengiringi metode-metode yang sebelumnya, berdialoglah
dengan janin ketika hendak melakukan berbagai ibadah sehingga janin merasakan
keterlibatan di dalammnya. selain itu ajaklah keluarga untuk berdialog dengan
janin seperti “yuk nak, ini kakak, disayang dulu”
dengan
metode ini, janin yang belum kahir akan merasakan kasih sayang dari orang-orang
yang ada disekitarnya
berikutlah
beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendidik anak sejak di dalam rahim
ibunya, sebuah masa berharga yang sangatlah sayang jika di biarkan begitu saja.
tulisan
ini saya ambil dari sebuah buku serta beberapa artikel, jika ada kekeliruan
dalam informasi dan penulisannya mohon dimaafkan karena kesempurnaan hanyalah
miliknya
sumber:
-
Ummu
Ihsan Choiriyah dan Abu Ihsan al-Atsary, Mencetak Generasi Rabbani mendidik
buah hati menggapai ridha Ilahi, Darul Ilmi Publisher
-
Hastaning
Sakti Doktor Psikologi Health Social Science on Pysco-Immunology and
Transpersonal-Psycotherapist, Otak untuk Belajar dan Berkarakter,
-
Tara
Nature Epa, Mengooptimalkan Kecerdasan Anak, www.naturepa.com