Bismillahhirrahmanirrahim
Rasa
Syukur yang tak pernah terhenti bertasbih dalam hati atas segala rahmat dan
karunia yang telah Ia berikan kepada kaum wanita dan mengijinkan diri ini lahir
setelah masa jahiliah usai. Lahir dalam keadaan fitrah dan menitipkan diri ini
pada sepasang kekasih yang tetap menjaga fitrah hingga akhirnya tetap
menggenggam erat hati dalam Islam.
Tulisan
ini penulis persembahkan kepada Sang Ilahi yang telah menjaga kaum hawa dan
memberikan segala keistimewaannya kepada sosok makhluk penyayang, serta kepada
kaum wanita dan juga diri ini sebagai pengingat seberapa besar Ia memberikan
anugerah Nya kepada kita.
Dimulai
dari kedudukan wanita sebelum masa jahiliyah, seperti yang telah kita ketahui
bahwa wanita pada masa jahiliyah di pandang
sebelah mata, bahkan tak jarang para suami akan bermuka merah menahan malu
karena mengetahui istrinya melahirkan anak perempuan
Umar
ibn Khattab berkata, “sumpah!pada masa
jahiliyyah dulu, kami benar-benar tidak menghargai kaum wanita. Hingga Allah menurunkan
wahyu Nya tentang mereka dan memberikan kepada mereka hak-hak” (HR Bukhari)
Saat
ini kita tidak akan membahas secara mendalam bagaimana kedudukan wanita dalam
Islam, karena penulis yakin para pembaca sudah mengetahui hal ini bahkan mungkin
jauh lebih dalam dibanding penulis.
Pada
kesempatan kali ini, secara bersama kita akan membahas bagaimana Sang Maha
Pencipta mempersiapkan ciptaan Nya “seorang manusia” dalam sebuah tempat yang
sangat kokoh
dan
dimana kah tempat itu?
ya
tempat itu adalah rahim yang dititipkan pada seorang makhluk yang disebut
wanita. sebuah tempat yang memang Allah swt ciptakan untuk kelangsungan hidup
awal manusia
secara
biologis, tempat awal kehidupan manusia di mulai di dalam rahim, di dalam rahim
ini segala hal yang dibutuhkan embrio yang berkembang menjadi janin tersedia.
perhatikan
gambar bagian rahim di bawah ini
dibagian
tuba fallopi (Fallopian Tubes) lah awal pembentukan embrio, ketika sel telur mengalami
fertilisasi (pembuahan) di tuba fallopi maka embrio akan terbentuk, selanjutnya
embrio berkembang di dalam uterus. pada fase kehamilan ketiga sampai keempat
ovarium masih menghasilkan estrogen dan progesterone, dua hormon yang dengan
sengaja Allah swt biarkan tetap ada untuk membantu perkembangan embrio di dalam
uterus.
Hingga
selajutnya terbentuklah plasenta yang berfungsi untuk memasok oksigen dan
makanan dari darah ibu ke embrio. Dan ternyata tugas plasenta tidak cukup
sampai situ saja. Plasenta juga menghasilkan HCG (Hormon Chorionic
Gonadotropin) yang berfungsi sebagai pendeteksi telah terjadinya kehamilan yang
dapat di indikasi melalui urin. Hormon relaksin juga dibentuk oleh plasenta
yang berfungsi meningkatkan kelenturan
mulut rahim sehingga memudahkan proses kelahiran.
Siapakah yang mengatur semua terjadi?
mengatur
beberapa hormon sesuai dengan kadar dan jangka waktu dibutuhkannya untuk
keberlangsungan sebuah makhluk yang Ia titipkan dalam rahim yang sangat kokoh,
mengatur perjalanan sel telur yang berada di dalam ovarium, mengatur pertemuan
sel telur dan sperma di dalam tuba fallopi untuk menjadi embrio dan selanjutnya
menjadi janin yang dikeluarkan dari mulut rahim yang memiliki kelenturan luar
biasa sehingga mampu mengeluarkan manusia. Serta bagian-bagian dari rahim lainnya
yang memiliki fungsi khusus dalam setiap
proses perkembangan embrio
betapa
mulianya wanita di sisi Sang Ilahi, mengijinkan sebuah organ yang sangat
istimewa tertanam di dalam tubuh wanita, menitipkan sebuah makhluk yang belum
pernah menatap dunia terpejam nyaman di dalam nya.
Tidak
cukup sampai di situ saja, Betapa Sang Pencipta sangat memuliakan wanita, memberikan sebuah
kekuatan yang tidak dimiliki oleh laki-laki saat proses kelahiran berlangsung.
menahan sebuah rasa sakit yang akhirnya mampu membuka mata hati seorang wanita yang pernah
menjadi anak kecil yang keluar dari rahim seorang wanita juga
sebuah
nasehat yang tertuang dalam sebuah buku La
Tahzan for Smart muslimah ini semoga mampu mengingatkan kita mengenai siapa
yang kita tuju
#1
Sungguh, hanya
Allah yang aku tuju
Sehingga aku,
dengan kesabaran ini
Seolah-olah melihat
segala hal
yang telah
dikaruniakan pada ku
#2
Betapa banyaknya
nikmat yang tersembunyi,
yang engkau
bersyukur kepada Allah,
yakni,
kenimatan-kenikmatan yang tersembunyi
di balik hal-hal
yang acap membuat kita jengah
Sumber:
Al-Qur’an
Aidh
Abdullah Al-Qarni dalam La Tahzan for
Smart Muslimah
Badawi
Mahmud Syaikh dalam Riyadhu as-shalihat
Taman Wanita-wanita Saleha
Oman
Karmana dalam Cerdas Belajar Biologi